Selasa, 20 April 2010

DECOMPENSASI CORDIS

A. Pengertian
Decomensasi Cordis adalah kegagalan jantung dalam upaya untuk mempertahankan perdarahan darah sesuai dengan kebutuhan tubuh. (Dr. Ahmad Ramali, 1994)

B. Etiologi
1. Sroke Volume
2. Kontraksi Kardiak
3. Preload dan afterlood

Decompensasi Cordis terbagi atas dua macam :
1. Decompesasi Cordis Kiri/Gagal jantung kiri
2. Decompesasi Cordis Kanan

C. Patofisiologi
Sebagai respon terhadap gagal jantung ada 3 mekanisme primer yang dapat dilihat :
1. Meningkatkan aktivitas adregenik simpatik
2. Meningkatnya beban awal akibat aktivitas sistem renin anguotensin aldosteron
3. Hipertrofit Vertikel
D. Manifestasi Klinis
Dampak dari cardiak output dan kngesti yang terjadi sistem vena atau sistem pulmonal antara lain :
1. Lelah
2. Cemas
3. Kulit dingin dan pucat

E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Keluhan Penderita berdasarjan tanda dan Gejala
2. Pemeriksaan Fisik EKG untuk melihat ada tidaknya infak myocardinal akut, dan guna mengkaji kompensasi seperti hipertropi ventrikel.
3. Echocordiografi dapat membantu evaluasi miokard yang iskemik atau nekrotik pada penyakit janung koroner
4. Film X-ray thorax untuk melihat adanya kongesti pada paru dan pembesaran jantung.
F. Penatalaksanaan
Pada dasarnya pengobatan penyakit decompensasi cordis adalah sebagai berikut :
1. Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
- Pengobatan faktor Pencertus
- Istirahat .
2. Perbaikan suplai oksigen
- Pengobatan dengan Oksigen
- Pengaturan posisi pasien demi Kelancaran napas
- Meningkatkan kontraktilitas Myovardial
- Penurunan Preload
- Penurunan Afterload

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
I. Biodata
Nama, Umur, Alamat, jenis kelamin, agama
II. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
b. Riwayat kesehatan dahulu
c. Riwayat kesehatan keluarga
III. Data Fisiologi
a. Aktivitas dan Istirahat
b. Sirkulasi
c. Integritas Ego
d. Makanan/cairan
e. Neurosensoris
f. Pernapasan
g. Keamanan
h. Penyuluhan/Pembelajaran
i. Pemeriksanaan Fisik
IV. Pemeriksaan Penunjang
a. Lab : pemeriksaan darah lengkap
b. Foto Thorax
c. Foto Rontgent
d. Pemeriksaan Khusus
- Pemeriksaan EKG
- Pemeriksaan USG

B. Pengelompokan Data/analisis Data
¤ Data Subyektif
- Mengeluh sesak napas
- Mengeluh susah tidur
- Mengeluh nafsu makan menurun
- Mengeluh cepat lelah
- Mengeluh selalu gelisah
- Mengeluh bengkak pada kedua kaki

¤ Data Obyektif
- Tampak sesak
- Tampak pucat
- Konjungtiva pucat
- Tampak kelelahan
- Tampak mengantuk
- Terlihat lingkar hitam disekitar mata
- Pitting oedema (ekstermitas bawah)
- Terdengar Ronchi dan Wheezing
- Terlihat peninggian JUP
- Tampak cemas
- Perkusi dada Hipersonan

C. Diagnosa Keperawatan
Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan pengisian ventrikel kiri, peningkatan antrium dan kongesti vena.

Rencana Tindakan :
1. Berikan istrahat pada tempat tidur atau kursi
2. Berikan istrahat psikologis pada lingkungan tenang
3. Berikan pispot disamping tempat tidur
4. Tinggikan kaki
5. Periksa nyeri tekan betis
6. Pantau atau ganti elektrolit.
7. Pantau seri EKG dan perubahan foto dada
8. Pantau pemeriksaan labolatorium
9. Periksa tanda vital sebelum dan segera setelah aktivitas
10. Catat respon
11. Evaluasi peningkatan toleran aktivitas

E. Evaluasi
1. Menunjukkan tanda vital dalam batas ayang diteriam dan bebas gejala agagal jantung
2. Melaporkan penurunan episode dispnea, ikut serta dalam aktivitas yang mengurangi beban kerja jantung
3. Mendemonstrasikan Oksigenisasi adekuat pada jaringan ditunjukkan dalam rentang normal dan bebas gejala distress pernapasan
4. Berpartisipasi dalam program pengobatan dalam batas kemampuan / situasi
5. Mempertahankan integritas kulit
6. Mendemosntrasikan /tehnik mencegah kerusakan kulit

0 komentar:

Posting Komentar