Selasa, 20 April 2010

TRAUMA THORAKS


A. REVIEW ANATOMI FISIOLOGI

KERANGKA/TULANG DADA
Di bentuk oleh susunan tulang-tulang yang melindungi rongga dada yang terdiri dari :
1. Tulang dada (sternum) banyaknya 1 buah
2. Tulang lga (kosta) banyaknya 12 buah
3. Vertebra toraks banyaknya 12 buah
Tulang dada menjadi tonggal dinding depan dari pada thoraks (rongga dada). Bentuknya gepeng dan sedikit melebar, yang terdiri atas 3 (tiga) yaitu :
1. Manubrium sterni. Bagian tulang dada sebelah atas yang membentuk persendian dengan tulang selangka (kdavikula) dan tulang lga
2. Korpus sterni. Bagian yang terbesar dari tulang dada dan membentuk persendiaan dengan tulang-tulang lga
3. Prosesus xipoid. Bagian ujung dari tulang dada dan pada bayi masih berbentuk tulang rawan
• Fungsi Kerangka/Tulang dada
Fungsi utama daripada tulang dada yaitu melindungi organ atau alat tubuh bagian dalam seperti jantung dan paru-paru.

B. DEFINISI
Trauma dada adalah trauma rajan atau tembus thoraks yang dapat menyebabkan tamponade jantung, perdarahan, pneumothoraks, hematotharaks, hematonpneumothoraks yang dapat menimbulkan kelainan pada organ-organ di dalam thoraks.

C. ETIOLOGI
1. Trauma tembus
- Luka tembak
- Luka Tikam/Tusuk
2. Trauma Tumpul
- Kecelakaan kendaraan bermotor
- Jatuh
- Pukulan pada dada

D. PATOFISIOLOGI
Dada merupakan organ besar yang membuka bagian dari tubuh yang sangat mudah terkena tumbukan luka. Karena dada merupakan tempat jantung, paru dan pembuluh darah besar. Trauma dada sering menyebabkan gangguan ancaman kehidupan. Luka pada rongga thoraks dan isinya dapat membatasi kemampuan jantung untuk memoma darah atau kemampuan paru untuk pertukaran udara dan oksigen darah. Bahaya utama berhubungan dengan luka dada biasanya berupa perdarahan dalam dan tusukan terhadap organ.
Luka dada dapat meluas di bagian yang relatif kecil dan goresan yang dapat menghancurkan atau terjadi trauma penetrasi.
Luka dada dapat berupa penetrasi atau non penetrasi (tumpulan). Luka dada penetrasi mungkin disebabkan oleh luka dada yang terbuka, memberi kesempatan bagi udara atmosfir masuk ke dalam permukaan pleura dan menggangu mekanisme ventilasi normal luka dada penetrasi dapat menjadi kerusakan serius bagi paru, kantung dan struktur thoraks lain.

E. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala pada trauma thoraks :
1. Ada jejas pada thoraks
2. Nyeri pada tempat trauma, bertambah saat inspirasi
3. Pembengkkan lokal dan krepitasi pada saat palpasi
4. Pasien menahan dadanya dan bernafas pendek
5. Dispnea, hemoptisis, batuk dan emfisema subkutan.
6. Penurunan tekanan darah
7. Peningkatan tekanan vena sentral yang di tunjukkan oleh distensi vena leher
8. Bunyi muffle pada jantung
9. Perfusi jaringan tidak adekuat
10. Pulsus paradoksus (tekanan darah sistulik turun dan berfeluktuasi dengan pernapasan) dapat terjadi dini pada tamponade jantung.

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostic awal termasuk :
- Rontgen dada
- Pemeriksaan pembekuan
- Golongan dan cocok silang
- Urinalisis
- Elekrolit dan osmolatis
- Saturasi oksigen
- ECG
- CT Scan
- Pemasangan Water Seal Drain Age (WSD)

G. PENATALAKSAAN
1. Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi : Tentukan luka masuk atau luka keluar, perhatikan kesimetrisan gerak dan posisi pada akhir dari inspirasi dan ekspirasi
 Palpasi : Raba ada tidaknya krepitasi, nyeri tekan anteropos terior dan laterolateral, serta bandingkan fremitas kiri dan kanan
 Perkusi : Perhatikan adanya bunyi perkusi sonor, tempani, dan hipersonor, serta adanya pekak dan batas antara yang pekak dan sonor, seperti garis lurus atau garis miring.
 Auskultasi : Bandingkan bising napas kiri dan kanan, apakah melemah atau menghilang batasnya atau adanya bising abnormal
Kalau Keadaan stabil, lakukan radiologi minimal Foto PA

2. Penatalaksanaan Medis
a) Konservatif
- Pemberian analgetik
- Pemasangan plak/plester
- Jiika perlu antibiotika
- fisiotherapy
b) Operatif/Invasif
- Pemasangan water drainage (WSD)
- Pemasangan alat bantu nafas
- Pemasangan (thoracosin tesis)
- Operasi (bedah thoraxis)
- Tindakan untuk menstabilkan dada
• Miring pasien daerah yang terkena
• Gunakan bantal pasien pada dada yang terkena
3. Tindakan/ Penatalaksanaan Cepat
a. Pemberian oksigen
b. Tutup luka dada yang terbuka
c. Control segmen flail
d. Persiapan untuk memasukan selang dada


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
a. Dasar data pengkajian pasien
1. Anomnesis yang lengkap dan cepat, yang perlu ditanyakan adalah :
- Waktu kejadian
- Tempat kejadian
- Jenis trauma (tertembak, tertusuk, terpukul, dll)
- Arah masuk keluar perlukaan
- Bagaimana keadaan penderita selama dalam perjalanan
2. Aktivitas/Latihan
- Nyeri dada sampai abdomen
- Lemah
- Terpasang infus
- Sesak nafas ditandai dengan 24 x /menit
3. Sirkulasi : Takikardi, Disretmia
4. Integritas ego
- Ketakutan
- Gelisah
5. Nyeri/ nyaman
Gejala (tergantung pada ukuran / area yang terlibat)
- Tajam dan nyeri yang menusuk yang dapat diberatkan oleh nafas dalam kemungkinan menyebar ke leher, bau, abdomen (EF fusipleural)
- Timbul tiba-tiba gejala sementara batuk atau regangan (pneumathoraks spontan)
- Nyeri dada unilateral meningkat karena pernapasan, batuk
6. Pernapasan
Gejala :
- Kesulitan bernapas, lapar nafas
- Batuk
- Fremitus menurun (sisi yang terlibat)
7. Kulit
- Pucat, sianosis, berkeringat
- Bunyi napas menurun atau tidak
- Peningkatan kerja napas, penggunaaan otot aksesori pernapasan pada dada, leher, retraksi intekostal, ekspirasi andomen kuat
- Pernafaran, peningkatan frekwensi / takipnoe.
8. Mental
a. Ansietas, gelisah, bingung pingsan
b. Kajian nutrisi metobolik
- Bising usus berkurang
- Mukosa mulut kering
- Kurang nafsu makan
- Kembung
- Haus

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan adanya trauma
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya Nyeri
3. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penuruanan masukan
4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya masukan makanan dan cairan
5. Ansietas atau ketakutan berhubungan dengan penyakit yang dideritanya
6. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penuruanan ekspirasi paru

0 komentar:

Posting Komentar